Halaman

Sabtu, 28 Februari 2009

MENGENANG (II)

Kepada: BA

Hari itu hanya kau yang pergi
Saat cakra baru saja mengintipkan mata
Saat jarum cahaya belum lagi mekar
Tak ada kata terakhir
Selain desahmu yang melemah

Hari itu hanya kau yang pergi
Tapi mengapa
Semua menjadi tak berjiwa
Bunda meraung tenggelam dalam dunia lain
Ayah semakin khusyuk dengan klenik
Aku? Hampa…

Tak ada lagi canda kelewatmu
Bahkan tawa renyahmu
Waktu menggilas kejam bayangmu
Dan aku alpa mengabadikanmu
Dalam kamera ingatku

Memang jiwa datang dan pergi sendiri
Walaupun berteman dengan ratusan jiwa lainnya
Jiwa tetaplah sendiri
Dan ketika kau pergi, beberapa jiwa paut padamu
Sedikit, setengah, bahkan hampir semua

Setelah kepergianmu
Lama setelah itu
Kami harus menagais, memanggil dan menggapai
Jiwa-jiwa kami

Menata, merapikan dan menyusun
Retak menjadi utuh lagi
Kembalikan jiwa kami
Pergilah dengan tenang
Kini kami rela

1 komentar:

Sinta Kustiani mengatakan...

Tuk BA,
semoga kenangan-kenangan indah yang kau tinggal, tetap terpatri di ingatan orang-orang yang mengenalmu..