Halaman

Sabtu, 07 Februari 2009

I get Mr. Good (5)

Allah tahu yang terbaik buat hambaNya. Dan begitu pula yang terjadi padaku. Hari itu aku menumpahkan semua uneg-unegku pada Mr. Low Profile dan iapun ikut berang karena tindakan Mr. Tango. Ia menyetujui bulat-bulat rencana penggantian advisor pertamaku. Dan memberiku langkah-langkah yang harus kutempuh agar bisa mulus menghadap Mrs. Perfect. Beliau juga yang menyarankanku untuk meminta Mr. Good sebagai pengganti Mr. Tango.

Aku terhenyak, Mr. Good adalah orang pertama yang dulu kuminta dan kuajukan serta kuharapkan untuk menjadi advisorku pada awal pengajuan judul novel ilmiahku. Namun saat itu, entah bagaimana para lecturer memutuskan Mr. Tango sebagai advisorku, mungkin karena judul yang lolos adalah mengenai Translation yang notabene adalah bidang Mr. Tango.

Well, keesokkan harinya sesuai saran Mr. Low aku menghadap Mr. Tango kembali, untuk meminta surat mandat penyerahan advisor. Dan tanpa basa-basi serta tanpa senyum, ia membuatkan surat mandat tersebut. Dan bayangkan, ia menyatakan dalam surat itu bahwa aku hanya 2x menghadapnya. Aku protes, aku bilang 2,5 tahun bukan hanya 2x. dan ia bersikeras untuk menulis 2x dan ditambah intensif. Dengan alasan itu, ia bilang aku bisa berargumen telah menghadapnya berkali-kali tapi tidak intensif dan yang intensif hanya 2x. ugh, aku kesal sekali! Tapi aku ingat pesan Mr. Low untuk tidak membuat masalah dengan Mr. Tango, agar tidak dipersulit. Akhirnya aku mengiyakan saja apa yang ingin ditulis Mr. Tango.

Setelah itu aku menghadap Mr. Good, meminta kesediaannya menjadi advisorku. Mr. Good sih oke-oke saja, asal Mrs. Perfect mengizinkan. Hari itu juga, aku menghadap Mrs. Perfect. Dan seperti yang sudah kuduga, Mrs. Perfect tidak mau menerima permintaanku untuk ganti advisor.
“Tidak bisa! Anda harus menjalani prosedur yang sudah diputuskan di rapat. Tidak ada pergantian advisor, kecuali jika mereka studi keluar negeri.”

Tiba-tiba Mr. Low masuk ke ruang Mrs. Perfect, begitu melihatku ia tersenyum lalu bertanya “bagaimana?”
Aku hanya menjawab “sedang dibicarakan, sir”
Lalu beliau beralih ke Mrs. Perfect, dan berbicara sebentar. Entah apa yang mereka bicarakan, aku tak peduli.
Begitu mereka selesai bicara, dan Mr. Low sudah keluar, segera kusodorkan surat mandat penyerahan dari Mr. Tango. Entah karena surat itu atau juga karena aku mengembel-embelkan nama Mr. Low sebagai salah satu advisorku yang juga menyetujui penggantian itu, akhirnya Mrs. Perfect menerima untuk mengganti advisorku dan membuat surat keputusannya.
“oke, karena memang Mr. Tango sudah menyerahkan maka mulai hari ini anda sudah tidak dibwah bimbingan beliau lagi”

Akhirnya semua berjalan mulus, tapi dengan terpaksa judulku diganti lagi, bukan dalam cakupan translation lagi tapi harus diubah ke dalam cakupan writing. “An Analysis of Morphological Errors in Students’ Writing at the Second Year of SMU..” Hiks, ini malah tambah susaah fren, karena berdasarkan surface strategy dan communicative effect!hiks, Tapi tak apa-apalah, setidaknya Mr. Good and Mr. Low Profile adalah sahabat.

Oh ya, kali ini aku bercerita pada My academic advisor (PA) dia sampai marah mendengar ceritaku dan berulang kali menyesalkan mengapa tak pernah memberitahunya selama ini. Ia ingin melabrak Mr. Tango, tapi buru-buru kubilang semua masalah sudah selesai dan tidak sepenuhnya kesalahan Mr. Tango, ada juga kesalahanku karena terlalu mempertahankan kajian translation. Dan yang lebih penting agar tidak terjadi perseteruan antara PA ku dengan Mr. Tango. Secara PA ku adalah orang pintar yang kaya, sayangnya ia sudah malas mengajar, tapi semua dosen segan padanya karena ia terlalu pintar, lagipula ia lebih sering pergi ke luar negeri ketimbang berada di universitas.hehe…dasarnya PA ku lebih senang terjun ke politik, ambisinya jadi menteri sih.

Ternyata hikmah dari semua yang kulalui adalah aku kembali mendapatkan Mr. Good, walau dengan proses panjang, melewati 2,5 tahun. Allahu Akbar! Allah Maha Besar dan Maha mengatur segalanya.

Tidak ada komentar: