Halaman

Senin, 30 Maret 2009

MIRACLE REZEKI


Pernahkah kalian mendapat Miracle Rezeki? Yaitu rezeki yang diatur sebagai miracle bagi kita. Dimana rezeki tersebut didatangkan pada kita setelah kita tidak pernah lagi memikirkannya atau tidak pernah lagi berharap mendapatkannya. Rezeki itu harus melalui rentang waktu yang cukup lama, dan penuh lika-liku. Ibarat perjalanan kera sakti Sun Gu Kong bersama sang guru yang penuh rintangan.

Saya pernah mengalaminya. Antara lain, ketika saya tidak lulus test masuk sekolah kesehatan di Kotabumi –saat itu saya tinggal di desa nun jauh di pegunungan Lampung Barat, tujuan saya adalah sekolah dikota- tapi ternyata saya tidak lulus test, dan saya sempat nangis bombai seolah hilanglah harapan saya menjadi anak kota. Selang setahun setelah mengenyam 1 tahun masa SMU didesa, tanpa disangka ayahanda dipindahtugaskan ke ibukota Lampung Barat, sehingga saya dan keluarga memutuskan pindah ke Kotabumi-Lampung Utara (Kampung halaman Ibunda). Nah, akhirnya saya skul di kota. Bagi saya ini adalah Rezeki Miracle.

Saat menanti kelulusan SMU, semua teman saya bergentayangan dilembaga-lembaga bimbel sampai ke provinsi segala agar bisa lulus UMPTN, sementara saya harus rela belajar otodidak. Tapi ternyata saya tak perlu ikut UMPTN, karena saya lulus PMKA. Nah ini miracle rezeki lagi bagi saya, secara saya kan anak pindahan, tapi kok bisa tembus PMKA? Saya aja ga tau kalo saya gol PMKA, saya tau nya juga dari tetangga yang langganan koran, itupun jauh setelah pengumuman. Dasarnya rezeki, ya gak lari walau gak dikejar.

Trus saya kan pengen banget jadi wartawan, eh saya ikutan koran kampus mpe jadi pengurus segala. Pengen banget tulisan saya dimuat di koran, alhamdullilah beberapa sudah dimuat. Pengen banget bisa siaran di radio, akhirnya bisa juga siaran saat berjibaku mengurus FLP. Pengen banget bisa ke Jakarta lagi –cupu banget ya?- akhirnya saya juga bisa ke Jakarta. Nah saya namakan semua itu Miracle Rezeki.

Lalu ketika saya berkutat dengan skripsi, dari awal saya sudah mengancang-ancangkan untuk mendapat pembimbing Mr.Good, tapi ternyata saya malah di lempar ke Mr. Tango sampai sekitar 2,5 tahun menari-nari Tango. Lalu setelahnya saya baru bisa kembali pada Mr. Good. Nah ini juga Miracle Rezeki. (lengkapnya baca versi Kisah 1-10)

Lalu saya juga pernah menawarkan sebuah pekerjaan kepada teman saya. Awalnya pekerjaan itu ditawarkan pada saya, tapi karena saya masih punya kewajiban ditempat kerja saya maka saya tidak bisa menerima tawaran tersebut. Akhirnya saya tawarkan kepada teman saya yang lain. Dan saya tidak pernah mengungkit-ungkit kepada teman yang saya tawari kerja tersebut bahwa dia bisa kerja disana karena saya, saya bahkan tidak mengingat-ingat hal itu. Itu sih rezeki dia, sementara saya hanya perantara saja. Tapi ternyata teman saya ini terlalu peka, jadi ia terus merasa berhutang budi dan takut saya ungkit-ungkit. Setelah saya tegaskan tidak akan melakukan hal itu, ia sih percaya akhirnya –katanya lho- dan saya memang tidak pernah mengungkit-ungkit hal itu, walau kerja saya diambang krisis. Singkat cerita, setahun berlalu atau mungkin lebih, teman saya mendapat pekerjaan ditempat yang lain, Ia akhirnya mengembalikan pekerjaan yang dulu pernah saya tawarkan padanya. Ini juga Miracle Rezeki bagi saya, datangnya tidak diduga, saat saya memang butuh.

Bagaimana dengan anda, apakah anda pernah mendapat Miracle Rezeki?

2 komentar:

Sinta Kustiani mengatakan...

Miracle rezeki, pasti didapatkan setiap orang baik disadarinya atau tidak. Karena Allah selalu memberi apa yang di perlukan oleh hambaNya..

Ariya Des Utami mengatakan...

> yups, shin-shin. tinggal seberapa banyak kita menyadari miracle itu and bersyukur bahwa hidup itu indah jika kita pandang indah