Halaman

Kamis, 11 September 2008

PIKIRAN DAN SENJATA PEMULA

Banyak penulis pemula yang bingung untuk memulai menulis, padahal mereka memiliki semangat yang menggebu-gebu untuk menulis. Namun ketika sudah duduk didepan komputer atau telah siap dengan pena di tangan, tiba-tiba pikiran jadi melanglang buana kemana-mana dan akhirnya kehilangan jejak alias ngeblank mau nulis apa.

Aha…pernah mengalami hal seperti itu?

Aha ...ada solusinya kok!

Yups, sekarang kamu bisa menangani masalah diatas dengan cara berikut:

Pertama-tama perhatikan pena yang akan kamu gunakan untuk menulis. Pena yang dipilih haruslah lancar. Why? karena pikiran kamu selalu lebih cepat daripada tangan kamu. Kamu tentunya ga pengen kan membuat tangan kamu lebih lambat hanya karena pena yang kamu pakai macet! Sebuah pensil, pena biasa atau spidol sudah pasti lambat. So, carilah pena tinta. Yang murah aja dan ada isi ulangnya.

Kedua, pikirkan buku tulis yang akan kamu pakai. Ini penting sekali. Ibaratnya ini adalah senjata kedua kamu, seperti palu & paku bagi tukang kayu. Kadang-kadang kita sering membeli buku tulis bersampul tebal dan mahal. Buku ini biasanya besar dan bagus, serta bergaya. Oleh sebab itu, kita terdorong untuk menuliskan sesuatu yang bagus-bagus saja (sayang boo, kertasnya alus sih n mahal...) padahal kita harus merasa boleh menulis apa saja bahkan sampah sekalipun. Maka berilah ruang luas agar kita bisa menjelajahi menulis dengan mudah. Belilah buku tulis yang biasa-biasa saja, tipis agar mudah habis sehingga kita akan segera mengganti dengan yang baru, ukurannya kecil saja agar mudah dibawa kemana-mana, kalau bisa bergambar lucu agar kalau lagi bete bisa liatin gambar itu. Atau jika kamu kreatif, potong kertas A4 atau folio bekas yang belakangnya masih bisa dipakai jadi empat bagian, trus kamu straples, jadi deh BSS (buku sangat sederhana, maksudnya). Yakin deh, kamu ga bakal sayang untuk coret-coret dan ga bakal ngerasa harus nulis yang bagus-bagus aja, karena kamu bisa nulis apa aja dikertas bekas, sekaligus kampanye lingkungan kan?

Kadang-kadang, alih-alih menulis dibuku, kamu ingin langsung menulis didepan komputer (ini sih buat yang punya komputer lho...) cobalah mengetik dengan cara memejamkan mata (dengan catatan kamu hapal letak huruf-huruf di keyboard ^_^) lakukan tanpa henti, tanpa perlu khawatir ada lonceng kecil yang berdenting seperti di mesin ketik, karena komputer akan secara otamatis mengganti baris. (pernah ngetik pake mesin ketik ga?kalau belum pernah, coba deh sekali-kali, pasti kamu akan mendengar lonceng berbunyi kalau baris sudah habis.)

Langkah selanjutnya adalah LATIHAN MENULIS BERBATAS WAKTU. Kamu harus menetapkan waktu, misal 10 menit, 20 menit atau bahkan satu jam. Terserah deh. Tapi sebaiknya jika masih pemula, mulailah dengan waktu yang kecil dulu, baru kemudian tingkatkan. Seperti halnya pelari yang berlatih berlari, awalnya jarak yang ditempuh pendek, lama kelamaan akan terus meningkat, bukan?

Setelah menentukan waktu, maka kamu harus berkomitmen seperti petunjuk berikut selama jangka waktu yang sudah kamu tentukan tersebut:

  1. Gerakkan terus tanganmu. (jangan berhenti hanya untuk membaca apa yang baru kamu tulis. Karena hal itu akan membuat pikiranmu buntu dan mencoba mengambil alih atas apa yang kamu tuliskan)
  2. Jangan mencoret (karena hal ini berarti mengedit sambil menulis. Walaupun kamu menulis sesuatu yang tidak kamu maksudkan atau tidak wajar menurut pikiranmu, biarkan saja)
  3. Jangan pikirkan soal ejaan, tanda baca, tata bahasa saat menulis. (nanti kan ada tahap editing!)
  4. Lepaskan kontrol, menulislah dengan bebas, tanpa terikat dan takut pada norma atau aturan sosial yang ada.
  5. Jangan berpikir. (Jangan merasa harus menulis secara logis - pen)

Tidak ada komentar: