Halaman

Rabu, 24 September 2008

Karena Rakus

Pada zaman dahulu kala, ada dua orang perempuan bersaudara. Mereka tinggal di sebuah rumah yang sudah sangat jelek di dekat sebuah hutan rimba. Sang kakak mempunyai sifat rakus dan cerewet, sedangkan adiknya mempunyai sifat yang ramah dan jujur. Mereka hidup dari menjual bunga, yang mereka petik dari hutan.

Suatu hari ketika sang adik sedang mencari bunga di hutan, tak sengaja ia tersandung akar pepohonan sehingga keranjang bunganya jatuh ke jurang di hadapannya. Karena takut di marahi kakaknya, ia pun menangis. Seorang peri cantik tiba-tiba muncul dan menghampiri, lalu bertanya mengapa ia menangis.

“ Keranjang ku jatuh ke jurang. Aku takut kakakku memarahiku. Kami sangat miskin jadi tidak mungkin bias membeli keranjang yang baru”

Peri itu lalu terjun ke dalam jurang dan muncul dengan membawa sebuah keranjang dari kayu jati yang berisi lempengan emas. Tapi sang adik berkata bahwa keranjang itu bukan miliknya.

“ itu bukan keranjangku. Keranjangku bukan dari kayu jati dan tidak berisi emas.” Kata sang adik

lalu peri itu terjun ke jurang lagi dan kali ini membawa sebuah keranjang dari papan yang penuh berisi uang. Tetapi lagi-lagi sang adik berkata bahwa keranjang itu juga buka miliknya

“ itu bukan keranjangku. Keranjangku tidak terbuat papan dan tidak berisi uang.” Kata sang adik lagi

Untuk ketiga kalinya, peri cantik itu terjun ke dalam jurang dan muncul dengan membawa sebuah keranjang bamboo berisi bunga. Kali ini sang adik berkata bahwa keranjang itu adalah miliknya.

“ Ya, benar. Itulah keranjangku!” Seru sang adik gembira

Peri cantik itu pun memuji kejujurannya, sehingga ia mengembalikan keranjang bunga tersebut dan juga menghadiahkan makanan dan buah-buahan yang sangat banyak pada sang adik.

Setelah pulang ke rumah. Sang adik memberitahu kejadian di hutan tadi pada kakaknya. Sang kakak sangat marah dan menghardik adiknya karena kebodohannya itu.

“ Kau bodoh sekali! Seharusnya kau akui saja keranjang jati itu sebagai milikmu. Maka kita akan kaya, tidak perlu menjual bunga lagi.” Hardik sang kakak

Lalu sang kakak pergi mencari bunga di hutan. Ia sengaja melemparkan keranjang bunganya ke dalam jurang dan berpura-pura menangis. Seorang peri cantik tiba-tiba muncul dan bertanya mengapa ia menangis. Sang kakak memberitahu bahwa keranjangnya jatuh ke jurang.

Sang peri cantik pun terjun ke jurang dan muncul dengan membawa keranjang dari kayu jati yang berisi emas berkilauan. Dan sang kakak pun berkata bahwa keranjang itu miliknya. Peri cantik itu menjadi marah dan melemparkan keranjang jati itu ke dalam jurang. Sang kakak yang gelap mata melihat emas yang berkilauan, tanpa pikir panjang terjun ke jurang untuk mengambil keranjang itu. Tapi jurang itu sangat dalam dan ia lupa kalau ia hanya manusia biasa yang tak memiliki sayap untuk terbang. Maka tewaslah sang kakak di dasar jurang yang dalam.

*****

Tidak ada komentar: