Jika kata tak lagi mengurai makna
Jika pertemuan tak lagi di anggap berarti
Jika harapan menjelma keputusasaan
Jika amanah menjadi luapan rutinitas
Apatah lagi yang harus dilakukan?
Saat persahabatan tak lagi di genggam
Saat semua ucap tak lagi mencipta nyaman
Saat wajah tak lagi berhias senyum
Saat hati tak lagi sejalan
Apatah lagi yang harus dikatakan?
Bila langit tak lagi bercerita
Bila bintang & bulan tak lagi beriring
Bila pelangi tak lagi berwarna ceria
Bila hujan tak lagi mencair aroma
Apatah lagi rasanya hidup?
Ketika usia semakin menuju lelah
Ketika rezeki semakin menghantui
Ketika perasaan semakin menguasai
Ketika tanggungan semakin terjawab
Apatah lagi yang harus dituntut?
Saat “terserah saya” terlontar, saat diri merasa tinggi
Saat “terserahlah deh” terlontar, saat diri merasa lemah
Saat “terserahlah“ terlontar, saat diri merasa putus asa
Saat “terserah! terserah! terserah! terlontar, saat diri tak lagi punya harapan
Apatah lagi yang bisa membangkitkan?
( when I have lost my spirit but I try to find my old spirit, old,…old spirit…far away from my eyes but near….to my heart)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar