Halaman

Selasa, 05 Agustus 2008

AKIBAT TERLALU MENCINTAI UANG

by: Aciko Zhafira

Pada zaman dahulu kala, hiduplah seorang raja bernama Moneda. Ia sangat mencintai uang. Ia tinggal di sebuah istana yang megah. Di hiasi dengan taman dan kolam yang indah. Ada banyak bunga dan pohon di dalam taman, serta ada banyak sekali ikan di dalam kolam. Ia menyukainya semua itu, namun ia lebih menyukai uang daripada bunga dan ikan.

Raja Moneda mempunyai seorang putri yang cantik dan rupawan. Namanya putri Zha. Raja Moneda mencintai putrinya, namun ia lebih mencintai uang daripada putrinya sendiri.

Setiap hari, Raja Moneda keluar istana untuk berjalan-jalan. Di tamannya, ia selalu meminta pada Dewa untuk memberinya uang lebih banyak lagi. Begitu pula ketika ia berada di kolamnya, ia meminta Dewa untuk melimpahkan uang yang banyak padanya. Mendengar permintaan Raja Moneda yang rakus, Dewa memutuskan untuk memberi Raja Moneda pelajaran, maka ia berkata, “ Baiklah. Mulai sekarang, semua yang kau sentuh akan menjadi uang.” Raja Moneda pun sangat senang mendengar perkataan Dewa.

Ketika pulang ke istana, Raja Moneda ingin memetik beberapa tangkai bunga untuk putri Zha. Namun ketika ia memetik setangkai bunga, bunga itu langsung luruh menjadi lembaran uang kertas. Ia memetik bunga lainnya dan bunga itu berubah menjadi uang lagi. Lalu Raja Moneda menyentuh pohon dan daun-daunnya, seketika itu juga pohon tersebut berubah menjadi pohon uang. Semua bunga dan pohon yang ia sentuh berubah menjadi lembaran uang. Raja Moneda menjadi sangat sedih.

Saat sampai di istana, Raja Moneda merasa lelah dan lapar. Ia memanggil pelayan, “ Ambillah beberapa ekor ikan besar di kolam, lalu buatkan aku ikan bakar.” Pelayan itu mengerjakan apa yang diperintahkan Raja Moneda. Ketika raja Moneda menyentuh makanannya, makanan itu tiba-tiba berubah menjadi uang dan ia tidak bisa makan apapun. Ketika haus, Raja Moneda mengambil gelas yang berisi air, namun tiba-tiba gelas dan air itu juga berubah menjadi kepingan uang logam. “ Jika aku tidak bisa makan dan minum, aku akan mati.” Raja Moneda pun menjadi tidak senang.

Di tengah kekalutannya, tiba-tiba putri Zha datang sambil menangis, “ Ayah, aku baru saja dari taman istana. Bunga – bunga dan semua pohon yang ada di taman telah berubah menjadi uang. Tidak ada lagi bunga yang berwarna-warni. Burung dan kupu-kupu pun tidak mau lagi ke taman kita. Aku tidak menyukainya, ayah.”

“Jangan menangis. Putriku yang cantik.” Kata Moneda. Ia memeluk putrinya dan mencoba menenangkannya. Tiba-tiba putri Zha berubah menjadi patung uang.

Raja Moneda mulai menangis dan meratap. Ia memohon pada Dewa agar menghilangkan sentuhan uang dari tangannya, “Aku tidak menginginkannya. Kembalikan putriku. Kembalikan tamanku. Kembalikan semuanya seperti semula, wahai Dewa.” Dewa pun berkata, “ Pergilah ke kolam ikan mu dan cuci tanganmu. Air kolam itu bisa menghapus sentuhan uang dari tanganmu.”

Raja Moneda segera berlari ke kolam dan mencuci tangannya. Kemudian ia menyentuhkan tangannya pada putri Zha. Putrinya langsung kembali menjadi seorang putri yang cantik.

Raja Moneda dan putri Zha berlari ke taman. Raja pun menyentuhkan tangannya pada semua bunga dan pohon di tamannya. Taman pun menjadi indah dan berwarna-warni lagi. Burung-burung dan kupu-kupu pun kembali berdatangan.

Sejak saat itu, Raja Moneda tidak rakus lagi. Akhirnya ia mengetahui bahwa yang terpenting di dunia ini adalah kebahagiaan, bukannya uang yang berlimpah.

*****

Tidak ada komentar: